ANALISA SWOT KOPERASI INDONESIA
ANALISIS SWOT KOPERASI INDONESIA
Analisi SWOT adalah sebuah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang terjadi dalam intitusi atau lembaga yang mengevaluasi
dirinya sendiri maupun pesaing. Dalam kasus ini saya akan membahas tentang
Analisi SWOT Koperasi Indonesia.
Sejak
awal kelahirannya Koperasi diharapkan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Pola pengorganisasian dan pengelolaannya yang melibatkan partisipasi setiap
anggota dan pembagian hasil usaha yang cukup adil menjadikan koperasi sebagai
harapan perngembangan perekonomian Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan
berbagai lembaga lainnya membuat koperasi dapat tumbuh subur di tanah air. Akan
tetapi perkembangan koperasi tidak senantiasa semulus apa yang diharapkan dan
dibayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap
perkembangannya, harapan menjadikan koperasi menjadi soko guru perekonomian
Indonesia belum dapat diwujudkan. Meski banyak contoh Koperasi yang telah
berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak hal yang perlu
dibenahi. Pada kesempatan ini akan dipaparkan hasil Analisis Pengembangan
Koperasi dengan menggunakan pendekatan Analisis SWOT.
Analisis SWOT pada Koperasi :
- Kekuatan ( Strenght )
- Anggaran pembangunan yang cukup memadai.
- Komitmen pimpinan kementrian koperasi untuk menegakan birokrasi yang efisien dan efektif serta akuntabel.
- Dukungan politik dari masyarakat , pemerintah daerah dan lembaga legislatif.
- Kelemahan ( Weakness )
- Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang yang persebarannya kurang memadai.
- Perspektif pimpinan instansi pemerintah dan dunia usaha bahwa pemberdayaan koperasi semata-mata urusan kementrian koperasi.
- Peluang ( Opportunity )
- Pulihnya perekonomian nasional dari krisis ekonomi dan pertumbuhan ekonomi selama tahun mendatang.
- Otonomi daerah yang lebih baik.
- Ketersediaan tenaga kerja yang mutunya makin meningkat serta sumberdaya yang beraneka ragam.
- Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan komitmen membangun sistem ekonomi yang lebih demokratis.
- Tuntutan masyarakat untuk pembangunan ekonomi yang makin berkeadilan dan transparan.
- Ancaman ( Threats )
- Adanya agenda neo liberalisasi dari dunia internasional.
- Bertambahnya pelaku pasar multinasional yang sangat inovatif dan mampu menyajikan produk dan layanan lebih baik.
- Maraknya peredaran barang impor ilegal.
- Rendahnya kualitan SDM
- Mekanisme pasar yang belum efektif.
- Keterbatasan keuangan negara untuk pembangunan ekonomi.
- Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi.
- Rendahnya tingkat kepedulian dalam memberdayakan koperasi.\
Analisis Pengembangan Koperasi
- · Organisasi koperasi sebagai suatu sistem merupakan salah satu sub sistem dalam perekonomian masyarakat. Organisasi koperasi hanyalah merupakan suatu unsur dari unsur-unsur yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dan saling berhubungan, saling tergantung dan saling mempengaruhi sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi sebagai sistem terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan, baik lingkungan luar seperti ekonomi pasar, sosial budaya, pemerintah, teknologi dan sebagainya maupun lingkungan dalam seperti kelompok koperasi, perusahaan koperasi, kepentingan anggota dan sebagainya.
- · Analisis lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perencanaan strategi perusahaan dalam menentukan peluang maupun ancaman terhadap perusahaan itu sendiri. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan mengambil suatu kebijaksanaan strategis yang berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis lingkungan Koperasi dapat dilakukan dengan pendekatan Analisis SWOT.
Pengembangan
koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) sub-sub bagian dari
analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan
berbagai indikator.
1.
Kekuatan dengan indikator :
- Telah memiliki badan hukum.
- Stukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi
- Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
- Kekurangan pelanggan cukup kecil.
- Biaya rendah.
- Kepengurusan yang demokratis.
- Banyaknya unit usaha yang dikelola.
2.
Kelemahan dengan indikator :
- Lemahnya stuktur permodalan koperasi.
- Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.
- Kurang pengalaman usaha.
- Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
- Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.
- Pengelola yang kurang inovatif.
- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan.
- Kurang dalam penguasaan teknologi.
- Sulit menentukan bisnis inti.
- Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah).
3.
Peluang dengan indikator :
- Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.
- Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
- Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.
- Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.
- Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.
- Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
- Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
- Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi.
- Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
- Dukungan kebijakan dari pemerintah.
- Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
4.
Ancaman dengan indikator :
- Persaingan usaha yang semakin ketat.
- Peranan Iptek yang makin meningkat.
- Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.
- Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.
- Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
- Pasar bebas.
- Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran.
- Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah.
- Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi.
- Lingkungan usaha yang tidak kondusif.
- Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi.
- Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.
- Menurunnya daya beli masyarakat.
Koperasi
Kesimpulan Pengembangan koperasi dengan
menggunakan analisis SWOT :
- Tujuh indikator kekuatan dan dua belas indikator peluang yang telah diuraikan diatas dapat membantu pengurus dan pengelola untuk mengimplementasikannnya dalam rangka pengembangan dan keberhasilan koperasi.
- Unsur-unsur kelemahan yang ada supaya mendapat perhatian yang serius baik oleh pengurus dan pengelola maupun oleh para anggota, sehingga resiko yang timbul akibat dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diminimalisasikan sehingga keberhasilan dan pengembangan koperasi dapat tercapai.
- Perlu bagi pengurus dan pengelola untuk dapat mengantisipasi ancaman agar dapat hidup dan berkembang serta dapat mewujudkan keberhasilan yang diharapkan .
Sumber :
- Uus Manzilatusifa, Educare, Jurnal Pendidikan Dan Budaya
- http://gemarosari.blogspot.com/2011/04/analisis-pengembangan-koperasi-berbasis.html
- http://fatmaambarsari.wordpress.com/2010/11/28/pengembangan-koperasi-dengan-pendekatan-analisis-swot/
- http://karyailmiahremaja.blogspot.com/2011/03/contoh-analisis-swot.html
- http://gemarosari.blogspot.com/2011/09/contoh-analisis-swot-untuk-pengembangan.html
- http://nitapriyani04.blogspot.co.id/2014/12/analisis-swot-koperasi-indonesia.html
- http://www.slideshare.net/YucaSiahaan/analisis-swot-koperasi
- https://succkasuccki.wordpress.com/2015/01/01/analisis-swot-koperasi-indonesia/
Komentar
Posting Komentar