Tulisan 1_MSDM_Mempersiapkan Persaingan Dengan Tenaga Kerja Asing
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM,
adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan
adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber
daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi
sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan
karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Tips Bersaing Dengan Tenaga Kerja Asing
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak diselenggarakan pada akhir
tahun 2015 telah memberikan perubahan yang besar bagi Indonesia, karena
termasuk negara dengan bagian ekonominya yang bersifat terbuka sehingga secara
langsung terkena dampak dari era globalisasi. Dan itu berarti persaingan dalam
proses kegiatan ekonomi dan perdagangan antarnegara ASEAN telah dimulai. Tidak
hanya persaingan pasar barang dan jasa tetapi juga pasar tenaga kerja. Dan
sudah siapkah kamu memasuki dunia persaingan kerja? Apa strategi yang akan kamu
gunakan agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara Asia
yang lain, bahkan dunia? Terasa berat dan serius bukan? Karena setelah kamu
lulus dari perguruan tinggi, untuk memasuki dunia kerja, kamu tidak hanya akan
bersaing dengan tenaga kerja dalam negeri, tetapi juga tenaga kerja luar
negeri. Agar dapat bersaing, berikut ini adalah strategi yang dapat kamu
gunakan ketika memasuki dunia kerja. Selamat mencoba :
1. Mengasah Skill
Dengan adanya MEA, kamu dapat memacu diri sendiri untuk dapat
bersaing dengan tenaga kerja asing. Tingkatkan kemampuan yang kamu miliki, kamu
akan menjadi lebih terampil di dunia kerja nanti. Selain itu tentunya SDM yang
berkualitas di dalam negeri akan bermunculan dan siap bersaing. Tidak hanya hardskill,
tetapi kamu juga harus mengasah kemampuan softskill. Terutamaleadership skill,
karena seseorang yang berbakat memimpin selalu dibutuhkan dimana saja. Karena
seorang pemimpin cenderung peduli dengan kemajuan kelompok atau organisasinya.
2. Mempersiapkan Mental Yang Kuat
Ubahlah cara pandang dan mental kamu agar lebih mantap dalam
menghadapi MEA. Orang yang memiliki mental setengah-setengah adalah mereka yang
hanya bisa menyalahkan pemerintah dan kebijakan yang dibuat. MEA bertujuan
untuk memperbaiki ekonomi pasar dan SDM Indonesia, tetapi bagaimana bisa
tercapai jika pelaku ekonomi dan warga negaranya tidak mendukung adanya MEA?
Agar dapat memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan asing, hal yang perlu
kamu lakukan adalah berpikir sedikit terbuka dengan melihat segala sesuatu dari
berbagai sudut pandang. Sehingga kamu terhindar dari prasangka dan pola
berpikir yang buruk.
3. Pelajari Bahasa Asing
Ini sangat penting sebagai bekal kamu ketika melamar kerja nanti.
Dengan mempelajari bahasa asing akan membantu kamu dalam hal berkomunikasi,
mengasah keterampilan kognitifitas, meningkatkan nilai jual diri kamu, dan
sebagainya. Tentunya kemampuan bahasa asing kamu juga harus diimbangi dengan
kemampuan public speaking yang baik. Cobalah untuk terus belajar dan tidak
takut untuk menjalin komunikasi dengan orang luar negeri.
4. Tidak Berpikir Out of The Box, Tetapi There is No Box
Demi bersaing dengan negara-negara lain, kembangkan kemampuan
akademikmu, softskill, dan skill lainnya yang patut kamu perhitungkan. Menjadi
biasa itu membosankan, Berpikir di luar kotak atau yang lebih sering dikenal
dengan istilah think out of the box bermaksud agar kamu bisa berpikir tajam,
kritis, dan kreatif. Tetapi agar dapat mengembangkan kemampuan kamu,
berpikirlah seperti tidak ada kotak, dengan kata lain tidak adanya batasan
dalam berkarya. Dengan tidak mengesampingkan kepekaan dan kecakapan, kamu bisa
bebas mengembangkan kreativitasmu tanpa batas.
5. Perluas Jaringan Komunikasi
Perluas pergaulan kamu dengan memperbanyak kenalan, mengikuti
komunitas dan organisasi (dalam dan luar kampus), dan membangun hubungan baik
dengan para profesional. Semakin luas jaringan komunikasi yang kamu bangun,
semakin baik. Dan pastinya semakin besar peluang kamu untuk mengembangkan usaha
dan karir.
Strategi Merespon Tenaga Kerja Asing
Beberapa pekan yang lalu masyarakat dihebohkan dengan adanya berita
keberadaan tenaga kerja asing di Indonesia yang begitu besar jumlahnya. Hal ini
menimbulkan banyak reaksi baik dari pemerintah maupun masyarakat, tidak sedikit
masyarakat yang berpendapat bahwa pemerintah telah kebobolan karena tidak mampu
mencegah masuknya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Sejauh ini reaksi yang
diberikan oleh masyarakat kurang lebih sebagai bentuk kecemasan mereka akan
semakin tingginya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya bagaimana
tenaga kerja asing bisa masuk ke Indonesia?
Untuk menjawab hal tersebut perlu diketahui sejarah Masyarakat
Ekonomi Asean atau yang lebih kita kenal dengan MEA. MEA dibentuk dengan tujuan
meningkatkan stabilitas ekonomi negara di Kawasan Asia Tenggara serta
diharapkan mampu mengatasi masalah di bidang ekonomi antar negara. Pembentukan
MEA pun sudah dirancang sejak tahun 1997 oleh para petinggi ASEAN melalui KTT
(Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN di Kuala Lumpur. Pada tahun 2003, melalui KTT
ASEAN di Bali, MEA dideklarasikan akan dijalankan pada tahun 2020. Namun, di
tahun 2007 pada saat KTT di SIngapura disepakati peta kebijakan (roadmap) untuk
mencapai MEA oleh para pemimpin ASEAN dan menegaskan komitmen yang kuat untuk
mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN di tahun 2015
Dengan demikian, di tahun 2016 ini MEA sudah benar-benar berlaku.
Dengan kata lain semakin terbukanya aliran bebas tenaga kerja, investasi,
modal, barang dan jasa di suatu negara tidak bisa dihindari lagi. Indonesia
masih dalam keadaan siap dan tidak siap namun harus menjalankan. Sebagian
masyarakat masih belum memahami apa itu MEA sehingga mereka belum sempat
mempersiapkan ketrampilan dan daya saingnya untuk menghadapi MEA.
Proses liberalisasi tenaga kerja sebagai dampak dari MEA, sebagai
tanda terbukanya kesempatan bagi tenaga kerja terampil yang telah disepakati
oleh ASEAN untuk dapat berpindah dari satu negara ASEAN ke negara ASEAN lainnya
tanpa mengalami hambatan. Untuk masyarakat yang bekerja informal tidak akan
merasakan dampak tersebut namun bagi masyarakat yang bekerja di sektor formal,
untuk yang belum siap bersaing menangkap ancaman tersendiri.
MEA, menyisakan peluang dan ancaman untuk semua masyarakat. Daya
saing masih menjadi nilai utama. Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri
dikutip dari liputan6.com, Untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing TKI
saat MEA berlangsung, Kementerian Ketenagakerjaan menerapkan tiga strategi:
1.Percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja. Lembaga pelatihan
kerja memegang peran penting untuk mewujudkan kompetensi tenaga kerja
2.Melakukan percepatan sertifikasi kompetensi. Pengakuan kompetensi
berupa sertifikat kompetensi merupakan salah satu upaya untuk melindungi tenaga
kerja Indonesia.
3.Melakukan pengendalian tenaga kerja asing. Masuknya tenaga kerja
dari negara lain yang ingin bekerja di Indonesia, tentu akan mengurangi peluang
kerja bagi TKI dalam negeri.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar